16 February 2012

10 Musisi Hebat ini Terganggu Pendengarannya


Sejatinya musik terkait erat dengan pendengaran dan rasa. Elemen seni yang satu ini memang tercipta untuk didengarkan. 

Begitupun peran penggubah lagu, aneh tentunya bila seorang komposer bisa membuat karya yang indah bila terganggu pendengarannya. Namun, tahukah kamu 10 musisi populer di bawah ini mengalami gangguan tersebut? Jangan kaget, ya...

 
1. Ludwig van Beethoven


Beethoven (kelahiran 17 Desember 1770) akhirnya harus menerima keadaan "menikmati dunia nan sunyi" di umur 44 tahun (1814). Ya, pendengarannya terganggu dan terus mengalami kemunduran hingga tuli 100 persen.  Nyatanya, dalam keterbatasan tersebut, Beethoven terus melahirkan karya-karya fenomenal seperti maha karya "9th Symphony" yang menjadi acuan wajib musisi klasik.

 
2. Pete Townshend



Tahu grup legendaris The Who? Nah, Pete lah sang maestro di belakang karya-karya gemilang grup ini. Ironis, dibalik kesuksesan The Who, Pete menuai derita saat pendengarannya tergangu. Ditengarai, kebiasaan mendengar musik dengan kapasitas desibel yang keras membuat daya pendengarannya berkurang.

 
3. Eric Clapton

 
Gitaris blues dengan julukan "slow hand" ini sudah sangat mendunia. Berbagai hits semacam "Layla" atau "Tears in Heaven" menempatkannya di jajaran gitaris blues papan atas.

Sebagai seorang rockstar, terbiasa akrab dengan obat-obatan dan alkohol memperparah penyakit tinnitus yang dideritanya. Walhasil, akibatnya sekarang ia pun terganggu pendengarannya.

Tepat rasanya menyebut si Mr. Clapton dengan julukan ini: Live hard, rocked hard, and now he's hard of hearing....

 

4. Jeff Beck

 
Inilah dia gitaris progresive rock paling piawai sejagad, sehingga Rolling Stone mendapuknya di peringkat 19 gitaris terhebat sepanjang masa.  Seperti Pete Townshed, terlalu akrab dengan suara bising dari perangkat sound juga memperburuk penyakit tinnitus yang dideritanya.

 

5. Brian Wilson



Siapa musisi di era modern yang mengalami gangguan pendengaran sejak awal? Tepat, Brian Wilson. Ia mengalami ketulian di telinga kanannya sejak lama. Meskipun dalam kondisi ini, bersama grupnya, The Beach Boys, Wilson berhasil menelurkan album fenomenal "Pet Sounds" yang sangat terkenal.

6. Will.I.Am

 
Dunia harus mengakui pengaruh seorang will.i.am telah merevolusi musik industri. Bersama Black Eyed Peas, namanya terus melambung. Belum lagi perannya sebagai produser yang semakin mengkilapkan nama Michacel Jackson, Rihanna, hingga Britney Spears.

Siapa sangka, ia mengakui pendengarannya terganggu. Bila keadaan sunyi, selalu mendengar suara berdering yang menyakitkan. Uniknya, gangguan tersebut justru menginspirasinya menciptakan karya-karya baru.


7. George Martin


Bagi Beatlemania, namanya sudah tak asing lagi. George Martin adalah produser grup legendaris The Beatles. Begitu kental pengaruhnya, ia sempat disebut-sebut sebagai "anggota ke-5" The Beatles.

Pada akhirnya, George Martin harus pensiun dari dunia musik yang telah membesarkan namanya karena pendengarannya semakin terganggu.

8. Phil Collins

 
"Another Day in Paradise", "Easy Lover", "Groovy Kind of Love", "You'll Be in My Heart", dan banyak lagi karyanya yang menembus puncak tangga lagu dunia. Bersama Genesis maupun penyanyi solo, ia diakui sebagai maestro.

Sayangnya, Phill akhirnya harus pensiun dan tak akan pernah lagi melakukan tour karena kondisi pendengarannya semakin parah belakangan ini.

 

9. Ozzy Osbourne

Menyebut mbah metal, ya harus mengakui nama Ozzy Osbourne. Sejak bersama Black Sabbath hingga solo karier, Ozzy selalu menarik perhatian penggila rock. Namanya bahkan diabadikan pada gelaran Ozzfest.

Bagaimanapun, sang "The Wizard of Ozz"  ini akhinya juga menderita gangguan dengar. Bila ingin tahu lebih banyak, cari tahu di film seri "The Osbournes".

 

10. Neil Young

Yang terakhir ada nama Neil Young dalam daftar ini. Sebagai musisi dan penulis lagu nan produktif (ia mencipta lebih dari 30 album) membuatnya terpilih masuk ke dalam Rock and Roll Hall of Fame.

Seperti musisi-musisi di daftar sebelumnya, Neil Young menderita tinnitus, yang akhirnya mengganggu pendengarannya.

Kampung Melayu Warna-Warni di Afrika

Di abad 17, ketika kompeni menguasai hampir seluruh wilayah Nusantara, pengasingan orang-orang yang menjadi tahanan politik dan budak hingga nun jauh ke benua hitam, Afrika.

Orang-orang buangan tersebut ditempatkan di Bo-Kaap, sebuah kawasan di Cape Town, Afrika Selatan. Dari generasi ke generasi, mereka beranak-pinak dan akhirnya membentuk perkampungan melayu. Secara tak sengaja pula, pembuangan tersebut akhirnya menjadi penyebab menyebarnya agama Islam di Tanjung Harapan.

Menurut data, populasi muslim di Afrika Selatan kini mencapai 1,5% dari total 44 juta penduduk yang ada.

Rumah-rumah di Bo-Kaap bercorak khas, paduan antara gaya Timur dan neoklasik. Jalan-jalannya masih buatan batu asli dari abad ke-17, ditambah cat rumah yang warna-warni sehingga menambah keunikan kota ini. Pemukiman yang unik itu dikenal sebagai Kampung Melayu atau The Malay Quarter.

Penduduknya kebanyakan keturunan pendatang dari Indonesia, yang tiba di Benua Afrika 300 tahun silam.

Sepintas, orang tak akan yakin mereka keturunan Melayu. Nama panggilannya memang nama-nama islami khas Melayu, tapi nama keluarganya Barat, akibat peraturan dua abad lalu yang mengharuskan mereka memiliki nama yang mudah diucapkan penjajah Belanda. Lagi pula, mereka tidak berbahasa Melayu, tetapi Inggris dan Afrikaans, sejenis bahasa Belanda. Hanya beberapa kata Melayu saja yang masih terselip dalam bahasa mereka.

Menurut ahli-ahli sejarah, orang Indonesia pertama yang tiba di Afrika Selatan terdiri atas budak-budak atau pekerja paksa yang diangkut ke sana oleh pemerintah Hindia Belanda. Menurut arsip museum di Bo-Kaap, selama periode 1652 sampai 1808 tercatat 4.890 budak yang tiba di Cape Town, di antaranya 1.033 berasal dari Indonesia.

Terdapat sebelas masjid di Bo-Kaap. Yang tertua ialah Masjid Auwal yang dibangun pada tahun 1798. Masjid ini sekaligus sebagai simbol pengakuan Islam serta eksistensi muslim di Afrika Selatan. Dari masjid ini pula ajaran madzhab Syafiiyah mulai disebarkan. Seperti halnya mayoritas muslim Indonesia, di Afrika Selatan pun mayoritas warga muslim mempraktikkan Islam sesuai madzhab imam Syafii.

Hal yang menonjol lagi adalah bahwa di tempat ini, walaupun bukan negara muslim, namun kebebasan beragama begitu tinggi. Kaum laki-laki muslim mayoritas mengenakan baju gamis dan memelihara jenggot. Sementara kaum perempuannya, mengenakan abaya dan ada juga yang memakai hijab atau burqa sebagai penutup wajah. Mereka dengan leluasa bekerja dengan pakaian dan atribut seperti itu.

Punya rencana ke Afrika Selatan? Tak ada salahnya mengunjungi Bo-Kaap guna menelusuri jejak sejarah bangsa kita. Siapa tahu bisa menemukan rantai keluarga yang terputus? Who knows...

indahnya Tanbo, Lukisan di Atas Sawah

Ketika industri seni sibuk dengan pemujaan pada seniman-seniman berkelas, takjub terhadap harga selangit di balai-balai lelang terkenal, kaum akar yang sering terpinggirkan tetap asik mencipta karya seni dengan basis kerakyatan serta kebersamaan.

 
Foto: atlasobscura.com

Sebagai contoh, yang belakangan kabarnya sedang hype adalah karya seni para petani Jepang di atas sawah mereka, atau lebih dikenal sebagai Tanbo Art.

Tanbo Art adalah seni ‘melukis’ diatas kanvas raksasa, yaitu berupa sebidang sawah. Karya seni ini pertama kali muncul pada tahun 1993 di desa Inakadate, 600 mil dari Tokyo (masuk dalam Prefektur Aomori di wilayah Tohoku, Jepang).

Di tahun tersebut, penduduk Inakadate sedang mencari cara untuk merevitalisasi desa mereka. Eksplorasi arkeologi menyebabkan kesadaran bahwa padi telah ditanam di daerah tersebut selama lebih dari 2000 tahun. 
Untuk menghormati sejarah ini, mulailah mereka membuat inovasi karya seni dan sawah dipilih sebagai medianya. Guna memperoleh warna yang beraneka rupa, petani Inakadate menggunakan empat jenis varian padi.

Foto: dailymail
Proses penciptaan Tanbo Art lumayan rumit dan penuh ketelitian. Desain gambar dibuat awal dengan bantuan komputer sebelum diterapkan di atas "kanvas hijau raksasa".

Setiap bulan April, warga desa bertemu dan memutuskan apa yang akan ditanam selama tahun berjalan. Misalnya saja, di tahun 2007 saja ada 700 petani yang membantu dalam satu proyek Tanbo Art. Menurut sumber Wiki, lukisan Gunung Iwaki yang sederhana menjadi lukisan yang pertama dibuat, dan dikerjakan selama sembilan tahun.


 
 Foto:wikipedia
Kini, Tanbo Art sudah menyebar ke berbagai wilayah di Jepang dan bisa dibilang merupakan salah satu objek wisata yang patut diperhitungkan. Menariknya, tak seperti fenomena crop circle yang menuai sensasi soal kedatangan Alien (meskipun ternyata hanya karya seni belaka), Tanbo Art murni karya seni yang berakar kerakyatan. Hal ini juga menjadi bukti bahwa kaum tani pun memiliki cita rasa seni yang tinggi.

Setelah 20 Tahun, Akhirnya Menemukan Danau Purba

Setelah pengeboran selama lebih dari 20 tahun, para ilmuwan Rusia akhirnya berhasil mengungkapkan adanya saluran vertikal menuju ke Danau Vostok, sebuah danau air tawar purba yang terkubur selama sekurang-kurangnya 15 juta tahun pada kedalaman lebih dari 2 mil di bawah permukaan es.

Pengeboran dimulai sejak tahun 1989—bahkan sebelum para ilmuwan mengkonfirmasi adanya danau sepanjang 160 mil tersebut—dan "pengeboran itu berlarut-larut karena kekurangan dana, rusaknya peralatan, dan suhu yang sangat dingin," demikian disampaikan Vladimir Isachenkov kepada Associated Press. 
Akhirnya penggalian itu berhasil juga. Andrea Mustain di Scientific American menyebutkan, "alat pengebor menyentuh lapisan es cair di bawah lapisan es yang kokoh dan mencapai air danau yang tawar dan tidak beku."

 
Kandungan air di Vostox sama dengan Danau di Ontario 

Apakah danau itu sangat dingin?
Ternyata tidak. Suhu di permukaan di Stasiun Vostok station tempat para peneliti bekerja adalah "paling dingin yang tercatat di bumi," mencapai minus 128 derajat Fahrenheit, kata Isachenkov. Tapi danau bawah air itu sendiri diyakini cukup hangat, berkat adanya "tekanan kuat kerak es dan energi geotermal energy dari bawah."
 
Danau Vostok terlihat dari satelit. Suhu di tempat ini sangat dingin bisa mencapai -66C

Apakah yang menjadikan danau itu begitu berharga?
Terutama karena adanya prospek penemuan kehidupan baru yang belum tersentuh. Makhluk apapun yang hidup di danau itu telah terkubur dan tersembunyi selama jutaan tahun. "Seperti menjelajahi planet lain, tetapi sebenarnya masih di planet kita," kata Robin Bell dari Columbia University kepada Associated Press. 
Tentu saja, pengeboran ini bisa menjadi awal yang baik untuk kegiatan pengeboran yang mungkin saja dilakukan di planet-planet lain, dan "sangat berharga untuk mempelajari kemungkinan kondisi di bulan Jupiter (Europa) atau Saturnus (Encedadus)," yang juga tertutupi oleh lapisan-lapisan es yang tebal, kata Marc Kaufman di Washington Post.

Lantas, apakah semua sepakat bahwa ini adalah projek yang bermanfaat?
Tidak juga. "Upaya yang telah dilaksanakan selama puluhan tahun tersebut telah mengundang kontroversi terkait bahan-bahan kimia dan teknik-teknik yang digunakan dalam pengeboran," kata Kaufman. Sebagian ilmuwan mengkhawatirkan Danai Vostok yang “perawan” itu akan ternoda oleh bahan-bahan kimia yang digunakan dalam pengeboran, termasuk kerosin dan Freon.

Mengapa Kita Menguap?

Menguap selalu identik dengan mengantuk, meskipun kajian akademis punya jawaban yang lebih ilmiah soal ini.

Tim peneliti Universitas Binghamton menyimpulkan bahwa menguap ada hubungannya dengan suhu di otak kita. Artinya, menguap berfungsi untuk "mendinginkan" otak kita.
 
Foto: superbfacts.com


Analoginya sebagai berikut: Otak kita bekerja seperti halnya komputer. Nah, komputer bisa beroperasi dengan efisien bila tetap dingin. Karena itulah dibutuhkan komponen seperti kipas, heatsink, agar komputer tidak cepat panas dan berhenti bekerja.

Demikian juga kerja otak, pemanasan yang terjadi lewat aktifitas berpikir dan bergerak membuat suhu di otak meningkat tajam. Menguap pun merupakan solusi untuk mengembalikan suhu yang stabil bagi aktifitas otak itu sendiri.

Menguap juga tampaknya menjadi bagian dari sebuah momen transisi dalam otak. Seperti misalnya pada periode sebelum tidur dan setelah bangun tidur. Kondisi seperti multiple sclerosis (melibatkan disfungsi thermoregulatory), migrain dan kejang epilepsi ditengarai juga menjadi penyebab serangan menguap yang berlebihan.

Lantas, mengapa menguap begitu mudah menular?
 

 
Foto: io9com
 Para peneliti tersebut meyakini, kita sering ikut menguap bila melihat orang lain lebih dulu menguap sebagai mekanisme otomatis dan terkait dengan sugesti. Studi menunjukkan bahwa menguap juga menular mungkin terkait dengan kecenderungan ke arah empati; mencoba memahami sebuah berhubungan dengan orang lain.

Diperkirakan, 55% orang akan menguap dalam waktu lima menit setelah melihat orang lain menguap.

Uniknya, sebuah studi tahun 2007 menemukan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme tidak meningkatkan frekuensi menguap setelah melihat video orang lain menguap. Hal ini mendukung klaim bahwa penularan dalam menguap berhubungan dengan kapasitas empatik.


Menguap Pada Hewan
Pada hewan, menguap dapat berfungsi sebagai sinyal peringatan. Charles Darwin, dalam bukunya The Expression of the Emotions in Man and Animals menulis bahwa babon menguap untuk mengancam musuh-musuh mereka (mungkin dengan menampilkan gigi taring besar)

 
Foto: mongkeymania.com

Sejenis babi di Guinea juga menguap karena berhubungan dengan kemarahan. Hal ini sering disertai dengan gigi gemeletuk serta suara mendengkur.
  
 Foto: Guinea Pig: mistlet0e.tumblr.com

Lain lagi fungsi menguap pada penguin, hewan ini menguap sebagai bagian dari ritual pacaran mereka.

Sementara ular menguap untuk menyetel kembali rahang mereka setelah makan dan untuk alasan pernapasan. 

 Foto: estrip.org
Yang paling mendekati dengan kebiasaan manusia justru anjing. "Sahabat setia manusia" ini sering menguap setelah melihat manusia menguap.

Seramnya Alat Kedokteran Kuno

Alat-alat kedokteran jaman dulu memang mengerikan dan menyeramkan untuk dilihat, segalanya memang bersentuhan langsung dengan bagian tubuh yang sakit.

Bagi kita di jaman sekarang, tampaknya sulit untuk diterima akal. Namun, teknologi di masa tersebut memang belum semaju saat ini, jadi wajar saja.

Sebagai kilas balik, kita lihat beberapa diantaranya: 


1.Tobacco Enema(1750-1810)


Dipergunakan pertama kali dalam hal medis untuk memasukkan asap melalui anus/dubur, alat ini digunakan terhadap para korban tenggelam. Dengan memasukkan asap tembakau melalui anus/dubur, maka dipercaya bahwa korban tenggelam tersebut dapat kembali bernafas setelah pingsan akibat tenggelam.

2.Artificial Leech(1840)


Dipergunakan untuk pengobatan penyakit mata dan telinga.

 
3.Double Guillotine(1860)
Dipergunakan untuk mencabut amandel.

 4.Screw Gag(1880-1910)
Dipergunakan untuk membuka paksa mulut si pasien.

5.Saw(1830-60)


 
Gergaji yang dipergunakan untuk menggergaji luka yang dianggap telah lemah untuk dioperasi.


6.Backward Scissors(1550)

gergaji ini dipergunakan untuk melakukan operasi amputasi.

7.Knive For Cutting(1770)


Pisau dan gunting yang biasa digunakan untuk operasi.


8.Manual Trepanation Skull(1800)


 
 Alat yang dipergunakan untuk melubangi tengkorak kepala (operasi bagian dalam kepala).
9.Tools For Operations On Hemorrhoids And The Uterus(1870)
  
Rantai yang ada pada alat ini dipergunakan untuk memotong saluran gemmoroidalny site.

 

10.Combating Hernia(1850)

Alat ini akan dimasukkan kedalam area tubuh yang terserang hernia dan akan dibiarkan dalam beberapa minggu dan akan dikeluarkan, dan luka bekas penggunaan alat ini akan menyembuhkan hernia.

11.Tool To Extract the bullet(1500)
Dengan menggunakan alat ini, peluru yang menembus masuk kedalam tubuh akan dikeluarkan.

"No Arms, No Legs, No Worries"

4 Desember 1982, di sebuah rumah sakit Kota Melbourne terdengar tangisan bayi memecah keheningan kamar bersalin. Kehadirannya membuncahkan harapan bagi sang ayah (pemuka agama dan programmer komputer) dan ibu (perawat) karena anak pertama mereka akhirnya lahir.

Namun, betapa kagetnya pasangan imigran Serbia tersebut ketika melihat putranya lahir tanpa dua lengan dan dua kaki yang normal. Menurut dokter yang menanganginya, sang bayi - kemudian diberi nama Nicholas James Vujicic- terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka.
 
Sejak itu, hari-hari yang penuh perjuangan dialami keluarga ini. Tak jarang, ayah dan ibu Nick menyalahkan diri mereka, selalu bertanya apa dosa mereka terhadap Tuhan sehingga putranya lahir cacat.

Di sisi lain, dengan kesabaran sang ayah  membimbingnya untuk berdiri, menyeimbangkan tubuh, dan berenang sejak Nick berusia 18 bulan (Nick memiliki sebuah telapak kaki kecil di dekat pinggul kirinya).

Mereka pun mengajari Nick untuk bisa hidup mandiri, caranya dengan menyekolahkannya ke sekolah umum seperti anak-anak normal lainnya. 

Di usia 8 tahun, tekanan dari ejekan dan bullying di sekolah hampir membuat Nick bunuh diri. Namun, kasih dan dukungan orangtuanya, serta hiburan dari para sahabatnya, mampu membuat Nick mengenyahkan pikiran tersebut. Ia menjadi lebih bijaksana dan berani dalam menjalani kehidupan.

Pada suatu pagi, saat usia 12 tahun, Nick mendapat pengalaman tak terlupakan. Saat bangun dan membuka matanya, tiba-tiba saja ia menyadari betapa beruntungnya dirinya. Ia sehat, serta punya keluarga dan para sahabat yang menyayanginya. 
 
Setahun kemudian, ketika membaca surat kabar, Nick dan ibunya menemukan sebuah artikel yang sangat menggugah jiwanya. Artikel itu, berkisah tentang seorang pria cacat tubuh yang mampu melakukan hal-hal hebat, termasuk menolong banyak orang.

"Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Tuhan memang menciptakan kita untuk berguna bagi orang lain. Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat bisa menjadi seperti pria luar biasa itu-yakni bisa menolong dan menginspirasi banyak orang!" demikian ujar Nick, dalam sebuah wawancara.

Untuk meraih mimpinya, Nick belajar dengan giat. Otak yang encer, membantunya untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Segera setelah itu, ia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh), yang didirikannya, pada usia 17 tahun, untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi.

Kini, Nick Vujicic adalah motivator/pembicara internasional yang gilang-gemilang. Ia sudah berkeliling ke lebih dari 24 negara di empat benua (termasuk Indonesia), untuk memotivasi lebih dari 2 juta orang-khususnya kaum muda. Berkali-kali, ia diwawancarai oleh stasiun televisi dengan jangkauan internasional, seperti ABC (pada 28 Maret 2008). Produknya yang terkenal adalah DVD motivasi "Life's Greater Purpose", "No Arms, No Legs, No Worries", serta film "The Butterfly Circus."
 
 

"Saya telah memberikan berbagai jenis motivasi kepada orang-orang, berdasarkan pengalaman hidup saya," pungkas Nick di akhir wawancara. "Namun, ada satu hal yang selalu saya katakan pada mereka: ‘Terimalah dan cintai diri kamu sendiri.' Jika satu orang saja bisa melakukannya, kemudian merasa lebih bersemangat dalam menjalani hidup serta ingin berguna bagi orang lain, saya merasa bahwa sebagian tugas saya di dunia ini telah terselesaikan."

Nenek Moyang Buaya

Para peneliti dari University of Missouri, Amerika Serikat, menemukan buaya prasejarah yang pernah hidup sekitar 90 juta tahun yang lalu.

Buaya yang dikenal dengan nama Shieldcroc adalah nenek moyang buaya modern.

 
"Aegisuchus witmeri atau Shieldcroc yang ditemukan di Afrika adalah nenek moyang paling awal dari buaya," kata Casey Holliday, Asisten Profesor Anatomi di University of Missouri School of Medicine, seperti dikutip dari Science Daily.

Ia mengatakan Shieldcroc adalah penemuan terbaru dari spesies buaya yang hidup di Cretaceous akhir.

Menurut Holliday, periode ini merupakan bagian dari era Mesozoic, yang  disebut sebagai zaman dinosaurus. Namun, banyak penemuan-penemuan terbaru yang  menyebut era tersebut sebagai zaman buaya.

Berdasarkan  analisis terhadap pembuluh darah jaringan parut pada tulang, buaya tersebut memiliki struktur menyerupai perisai di atas kepalanya. Bagian penyok dan benjolan pada tulang menunjukkan pembuluh darah mengirimkan darah pada gundukan kulit yang melingkar, sesuatu yang belum pernah ditemukan pada buaya.

 
Shieldcroc memiliki tengkorak lebih datar dibandingkan spesies buaya lainnya. Tengkorak datar ini membuat kepala Shieldcroc menjadi terlalu tipis untuk memudahkannya bergulat dengan dinosaurus.

Para peneliti menyatakan reptil kuno ini kemungkinan ahli menangkap ikan karena memiliki rahang tipis.

"Kami percaya Shieldcroc menggunakan wajah panjangnya sebagai alat perangkap ikan," kata peneliti Nick Gardner dari Marshall University.
 
"Buaya itu menunggu sampai ikan berenang di depannya tanpa curiga. Kemudian saat berada cukup dekat, Shieldcroc hanya membuka mulut dan langsung melahap ikan itu."

Holliday bersama Nick Gardner, rekan penelitiannya, mengatakan spesimen tersebut memiliki kepala sepanjang 1,5 meter dan panjang totalnya 9,1 meter.
 

Indahnya Indonesia

"Mencintai sebuah tanah air adalah merasakan, mungkin menyadari, bahwa tak ada negeri lain, tak ada bangsa lain, selain dari yang satu itu, yang bisa sebegitu rupa menggerakkan hati untuk hidup, bekerja dan terutama untuk mati."

Goenawan Mohamad, budayawan populer pernah menuliskan hal tersebut pada sebuah artikel di Tempo (Caping: Catatan Pinggir). Memang, mencintai Indonesia sungguh membuat kita semangat untuk hidup dan membangun negeri ini. Keindahan Nusantara telah membuat orang dari negeri barat terbeliak, cemburu, hingga bernafsu menguasainya.

Bagi kita, semoga dengan melihat kumpulan foto yang diambil dari National Geographic ini bisa menebalkan kembali rasa cinta tanah air.






Bromo dan Semeru
Rinjani
Raja Ampat
Pulau Lengkuas, Belitung
Petani Dieng
Borobudur
Situ Gunung
Tanah Lot, Bali
Wakatobi